Tingginya kecelakaan kerja yang menimpa para penderes gula nira, Tim Dosen dari Institut Teknologi Telkom Purwokerto telah melaksanakan program inovatif untuk meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat. Melalui skema Pemberdayaan Mitra Usaha Produk Unggulan Daerah (PM-UPUD) yang dibiayai oleh DIKTI KEMENDIKBUD, program ini berfokus pada pemberdayaan masyarakat, khususnya para penderes gula nira yang rentan terhadap risiko kecelakaan kerja. Salah satu kegiatan utama dari program ini adalah pelatihan keselamatan bagi penderes gula nira, yang dilaksanakan mengingat tingginya angka kecelakaan kerja di kalangan penderes, termasuk kasus jatuh dari pohon kelapa yang sering berujung pada cedera serius bahkan kematian. Pelatihan ini memberikan edukasi tentang teknik kerja yang aman, penggunaan alat pelindung diri, serta prosedur keselamatan yang harus diikuti saat bekerja di ketinggian. “Kami sangat berterima kasih atas perhatian yang diberikan oleh Tim Dosen. Pelatihan ini membuat kami untuk lebih waspada dan memperhatikan keselatan saat bekerja,” ujar Manto, salah seorang penderes gula nira yang telah merasakan manfaat dari program ini. Para peserta dilatih untuk memahami risiko pekerjaan mereka serta cara menghindari kecelakaan yang dapat mengancam nyawa. Tak hanya berfokus pada keselamatan, program ini juga mencakup inisiatif pembangunan Dapur Bersih, sebuah fasilitas yang dirancang untuk mendukung produksi gula nira secara higienis. Dengan dapur yang lebih bersih dan terorganisir, produk gula nira yang dihasilkan oleh masyarakat diharapkan memiliki kualitas yang lebih baik dan aman untuk dikonsumsi.“Dapur bersih ini sangat membantu kami, terutama dalam menjaga kebersihan dan kualitas produk,” ungkap Siti, seorang ibu rumah tangga yang terlibat dalam produksi gula nira. Program ini juga memberikan pelatihan terkait keamanan pangan, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya higienitas dalam proses produksi gula nira dan produk pangan lainnya. Dengan penerapan standar kebersihan yang lebih ketat, produk-produk lokal diharapkan dapat bersaing di pasar yang lebih luas. Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, program ini turut memperkenalkan pelatihan digital marketing. Masyarakat dilatih untuk memanfaatkan platform digital guna memasarkan produk mereka, sehingga dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan meningkatkan potensi penjualan. Dengan bantuan teknologi, para pelaku usaha lokal diharapkan dapat mengoptimalkan peluang ekonomi melalui pemasaran online. Dengan serangkaian program ini, Desa Pernasidi diharapkan mampu menciptakan perubahan yang signifikan dalam hal keselamatan kerja, kualitas produk, dan kemampuan pemasaran. Program ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dalam menciptakan inovasi yang berdampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat setempat.(*) Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Tingkatkan Keselamatan Penderes Gula, IT Telkom Purwokerto Edukasi Para Pekerja, https://jateng.tribunnews.com/2024/09/23/tingkatkan-keselamatan-penderes-gula-it-telkom-purwokerto-edukasi-para-pekerja.
Read MoreTim Dosen Teknik Logistik Merancang Alat Pemilah Telur Otomatis Berkolaborasi dengan Kemendiksaintek
Tim Dosen dari Telkom University Purwokerto merancang alatpemilah telur otomatis untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produk di industri perternakan. Alat ini memisahkan telur berdasarkan ukuran dan berat menggunakan sensor load cell. Dengan prinsip gaya tarik magnet, telur yang lebih berat akan jatuh terlebih dahulu. Anto Farm merupakan salah satu UMKM di Wilayah Cilongok Banyumas yang bergerak di bidang Layer Farm dan juga Peternakan Ayam Pejantan. Cakupan pasaran Anto Farm berada di wiliayah Banyumas, Purbalingga, dan Cilacap. Tantangan utama yang dihadapi oleh Peternak Unggas daerah Banyumas dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Beberapa masalah eksternal seperti mengatasi jenis konsumen yang semakin selektif dilakukan dengan memberikan pilihan Grade Telur mulai dari Grade A, B, dan C. untuk faktor eksternal yang lain merupakan kejadian yang uncontrollable sehingga UMKM cenderung menerima kondisi eksternal tersebut. Untuk masalah internal seperti masalah pengolahan limbah, Anto Farm telah mengadopsi system Tumpang Sari dimana system tersebut merupakan perpaduan antara peternakan ayam dan budidaya ikan di kolam. Berdasarkan hasil wawancara masalah operasional yang belum dapat diatasi namun memungkinkan untuk dikontrol adalah permasalahan 1) Sortir telur manual, 2) pecah telur sesaat setelah ayam bertelur, dan 3) deteksi susut bobot krat telur dan unggas Ketika pengiriman.Secara umum implementasi Alat Sortir berpengaruh pada Penurunan beban operasional UMKM Peternakan dengan cara mempercepat waktu sortir sehingga barang cepat dikirim, memungkinkan perampingan karyawan sortir dalam jangka panjang, dan mitigasi telur pecah saat panen telur. Percobaan dilakukan dengan menggunakan Satu Peti telur atau 15 Kg dengan jumlah telur sebanyak 240 butir. Dimulai dari percobaan 1 menggunakan jumlah telur 1 krat (30 butir), hingga percobaan yang ke-5 menggunakan 1 peti telur. Sedangkan rata-rata waktu sortir dengan menggunakan Alat Sortir Telur Otomatis memiliki waktu rata-rata sortir sebesar 22.6 detik per telur. Sedangkan untuk implementasi alas telur juga berpengaruh pada penurunan defect telur secara signifikan, terjadi penurunan presentase jumlah defect telur dengan rata-rata penurunan sebesar 54%. Rata-rata defect pada telur dengan menggunakan Alas Telur tradisional adalah 7 butir per flok per hari. Setelah di terapkan alas stainless dan dilakukan pengamatan selama 5 hari maka diperoleh rata-rata defect per flok perhari adalah 3 Butir perflok perhari.
Read MoreKegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini dipimpin oleh Nabila Noor Qisthani, S.T., M.T., dosen Teknik Logistik, bersama dengan anggota tim Muhammad Iqbal Faturohman, S.T., M.B.A., M.Sc. dan Emmareta Fauziah, S.Ds., M.Ds., serta melibatkan enam mahasiswa dari berbagai program studi. Program PKM ini dilakukan di Desa Karangduwur, Kabupaten Kebumen, dengan sasaran mitra para pengrajin gula kelapa setempat. Adapun bantuan teknologi yang diberikan berupa dapur dan tungku bersih serta beberapa peralatan pendukung untuk meningkatkan produksi gula kelapa. Pengembangan Usaha Kelompok Pembuat Gula Kelapa di Desa Karangduwur melalui Kemasan Berbasis Identitas Budaya dan Penerapan Digital Marketing
Read More