Kesiapan Humanitarian Logistics Indonesia dengan Melihat Kasus Gempa Filipina dan Pelajaran dari Jepang

Indonesia berada di pertemuan tiga lempeng besar. Kondisi ini membuat Indonesia sangat rawan gempa besar dan tsunami. Salah satunya adalah ancaman gempa megathrust di selatan Jawa yang dapat memicu tsunami tinggi dan merusak pelabuhan serta jalur distribusi (Adventari et al., 2021). Di sisi lain belum lama ini terjadi gempa 6,9 magnitudo di Cebu, Filipina yang menewaskan puluhan orang dan melukai ratusan lainnya. Banyak bangunan dan infrastruktur rusak berat. ​Sehingga, pemerintah Filipina menetapkan state of calamity sesaat setelah gempa. Pemerintah mengerahkan berbagai lembaga, termasuk coast guard, untuk membawa tenaga medis, tim SAR, dan air minum ke pusat evakuasi. Maskapai domestik juga diminta membantu mengangkut barang bantuan secara gratis. Negara tetangga dan lembaga internasional juga mengirim tim SAR, bantuan medis, dan peralatan logistik.​ Namun banyak hambatan masih terjadi. Jalan rusak dan titik distribusi bantuan jauh dari pusat kerusakan. Kapasitas pengungsian terbatas sehingga banyak warga harus tinggal di tenda dengan sanitasi yang buruk. Koordinasi antara pemerintah pusat dan lokal juga sulit, terutama dalam 72 jam pertama yang sangat krusial untuk menyelamatkan korban.​ Indonesia menghadapi tantangan serupa. Penelitian di Surabaya menunjukkan bahwa kesiapan penampungan darurat baru mencapai sekitar 0 – 34 persen dari standar minimum. Standar ini mencakup air bersih, sanitasi, keamanan lokasi, dan akses distribusi (Irsya dan Pamungkas, 2021). Artinya, jika terjadi gempa besar, banyak titik penampungan mungkin belum siap digunakan. Pengalaman gempa Palu tahun 2018 juga menegaskan masalah ini. Distribusi bantuan terhambat oleh jalan dan jembatan yang rusak. Koordinasi antar lembaga berjalan lambat. Moda distribusi alternatif seperti laut, udara, dan drone masih terbatas pemakaiannya (Satriawan, 2023). Kondisi ini membuat banyak bantuan terlambat sampai ke warga. Di sisi lain, Jepang memberi contoh praktik yang lebih siap. Jepang memiliki jalur transportasi darurat dan rute alternatif yang sudah direncanakan sebelum bencana. Ketika jalan utama rusak, bantuan masih bisa bergerak lewat rute lain. Negara ini juga memiliki budaya mitigasi kuat melalui kegiatan seperti Bousai no Hi dan latihan rutin di sekolah, komunitas, dan kantor (Widiandari, 2021). Saat gempa Noto Peninsula 1 Januari 2024, Jepang memanfaatkan peta kerusakan real-time dan sistem informasi yang terhubung antar lembaga. Data ini membantu mengatur rute distribusi bantuan dengan lebih cepat. Studi geolokasi menunjukkan banyak warga mulai evakuasi hanya dalam 2–6 menit setelah gempa. Hal ini menandakan tingkat kesiapsiagaan masyarakat yang tinggi (板谷智也 & イタタニトモヤ, 2024). Jepang juga memiliki banyak bangunan publik dan fasilitas evakuasi yang dirancang tahan gempa. Meski begitu, laporan masih mencatat kekurangan air dan sanitasi di beberapa lokasi pengungsian saat gempa Noto. Artinya, bahkan sistem yang sudah maju pun masih perlu terus diperbaiki (板谷智也 & イタタニトモヤ, 2024). Dari tiga contoh ini, terlihat perbedaan kapasitas humanitarian logistics antara negara berkembang dan negara maju. Filipina dan Indonesia sama-sama rentan terhadap kerusakan infrastruktur, kurangnya penampungan yang layak, serta koordinasi yang belum optimal. Jepang menunjukkan bahwa infrastruktur yang maju, jalur distribusi alternatif, teknologi informasi, dan budaya kesiapsiagaan dapat menekan jumlah korban meski gempa sangat kuat.​ Untuk menghadapi ancaman megathrust, Indonesia perlu mengambil pelajaran ini. Beberapa langkah penting adalah memperkuat infrastruktur evakuasi dan penampungan darurat, memperluas moda distribusi darat, laut, dan udara, serta mengembangkan sistem informasi logistik terpadu (Adventari et al., 2021). Selain itu, edukasi dan latihan kebencanaan bagi masyarakat perlu digencarkan agar warga dapat bereaksi cepat ketika gempa terjadi (Widiandari, 2021).                

Read More

Dosen Teknik Logistik menjadi Narasumber di Workshop Sinkronisasi Kurikulum SMK Prodi Teknik Logistik di SMKN 1 Tempel Sleman

Salah satu dosen Teknik Logistik IT Telkom Purwokerto. Miftahol Arifin, S.T., M.T., dipercaya untuk menjadi narasumber dalam workshop tentang “Sinkronisasi Kurikulum SMK Prodi Teknik Logistik” di SMKN 1 Tempel, Sleman. Workshop ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyelaraskan kurikulum SMK dengan kebutuhan industri, khususnya dalam bidang logistik. Miftahol Arifin, dengan pengalaman dan pengetahuannya yang luas, diundang untuk berbagi wawasan mengenai tren terbaru, teknologi, dan best practices di bidang logistik kepada para guru SMK. Sebagai narasumber, Miftahol Arifin tidak hanya memberikan materi tentang konsep-konsep dasar logistik, tetapi juga membahas studi kasus nyata, tantangan industri, serta solusi inovatif yang dapat diterapkan di dunia pendidikan. Melalui sesi interaktif, para peserta workshop mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi langsung dan mendapatkan masukan berharga yang dapat mereka implementasikan dalam pengajaran sehari-hari. Kehadiran Miftahol Arifin sebagai narasumber diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di SMK, khususnya dalam program studi Teknik Logistik. Dengan penyesuaian kurikulum yang lebih relevan dengan kebutuhan industri, siswa-siswa SMK akan lebih siap menghadapi dunia kerja yang dinamis dan kompetitif.Workshop ini juga membuka peluang kolaborasi yang lebih luas antara IT Telkom Purwokerto dan SMK-SMK di seluruh Indonesia. Dengan sinergi yang baik antara institusi pendidikan tinggi dan sekolah menengah kejuruan, diharapkan dapat tercipta ekosistem pendidikan yang lebih kuat dan berkualitas.Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen IT Telkom Purwokerto dalam mendukung pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia. Semoga kolaborasi ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang besar bagi semua pihak yang terlibat. Selamat kepada Miftahol Arifin atas kepercayaannya sebagai narasumber di workshop ini, dan semoga kontribusi beliau dapat menginspirasi banyak pendidik dan siswa di .

Read More

Sukses di pedanaan PKM-RSH: Mahasiswa Teknik Logistik Mengkaji Tradisi Kebo-Keboan dan Implikasinya terhadap Pangan

Prestasi gemilang kembali diraih oleh mahasiswa Teknik Logistik dalam ajang bergengsi Program Kreativitas Mahasiswa Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH). Dalam penelitian yang menggabungkan aspek budaya dan logistik, mereka berhasil mengkaji tradisi Kebo-Keboan dan mengungkap implikasinya terhadap ketersediaan pangan di masyarakat. Kebo-Keboan adalah tradisi unik yang berasal dari Desa Alasmalang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Tradisi ini telah berlangsung selama ratusan tahun dan merupakan bagian dari ritual agraris yang bertujuan untuk memohon kesuburan tanah dan kelimpahan hasil panen. Dalam ritual ini, beberapa orang berpakaian dan berperilaku seperti kerbau (kebo) yang diarak keliling desa, menirukan aktivitas membajak sawah. Melalui penelitian ini, mahasiswa Teknik Logistik tidak hanya tertarik pada aspek budaya dari tradisi Kebo-Keboan, tetapi juga berusaha memahami bagaimana tradisi tersebut berdampak pada sistem pangan lokal. Dengan pendekatan interdisipliner, mereka menggabungkan studi antropologi, sosiologi, dan logistik untuk mengeksplorasi berbagai dimensi dari tradisi ini. Prestasi mahasiswa Teknik Logistik dalam PKM-RSH ini tidak hanya membanggakan tetapi juga memberikan wawasan baru tentang bagaimana tradisi budaya dapat berperan dalam menjaga dan meningkatkan ketersediaan pangan. Studi ini menunjukkan bahwa kearifan lokal yang terkandung dalam tradisi seperti Kebo-Keboan memiliki relevansi yang kuat dalam konteks modern, terutama dalam upaya mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan. Dengan mengangkat tradisi Kebo-Keboan dalam penelitian mereka, mahasiswa Teknik Logistik telah berhasil membuka mata banyak orang akan pentingnya menjaga dan menghargai budaya lokal sebagai bagian integral dari sistem pangan kita. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus menggali dan memanfaatkan kearifan lokal dalam menghadapi tantangan global di masa depan.

Read More

Inventory Record Accuracy

Halo teman-teman! Kali ini kita akan membicarakan tentang Inventory Record Accuracy. 📦✨ Inventory Record Accuracy atau akurasi catatan persediaan adalah salah satu hal yang sangat penting dalam bisnis. Ini mengacu pada seberapa akurat catatan yang kita miliki tentang persediaan barang kita dengan jumlah barang fisik yang sebenarnya ada di gudang. Mengapa hal ini begitu penting? Nah, bayangkan jika catatan persediaan kita tidak akurat. Itu bisa berarti kehilangan penjualan karena kita pikir barang ada, padahal sebenarnya sudah habis. Atau bahkan, kita mungkin kelebihan pesanan karena catatan menunjukkan kita masih punya banyak, padahal sebenarnya tidak. Hal ini bisa menyebabkan kerugian finansial yang tidak perlu. Jadi, bagaimana cara meningkatkan akurasi catatan persediaan? Pertama-tama, memiliki sistem manajemen persediaan yang baik sangat penting. Gunakan teknologi dan perangkat lunak yang dapat membantu kita untuk mengelola persediaan dengan lebih akurat. Selain itu, melakukan penghitungan fisik secara berkala juga diperlukan untuk memastikan catatan persediaan kita sesuai dengan kenyataan. Selain itu, melibatkan semua departemen terkait, seperti tim gudang, tim penjualan, dan tim keuangan, juga sangat penting. Komunikasi yang baik antar departemen akan membantu dalam memastikan bahwa semua orang memiliki pemahaman yang sama tentang persediaan yang ada. Jadi, bagaimana dengan bisnis kalian? Bagaimana kalian mengelola akurasi catatan persediaan? Apakah kalian memiliki tantangan tertentu dalam hal ini? Jangan lupa untuk selalu memantau dan meningkatkan akurasi catatan persediaan, ya! Semoga hari kalian menyenangkan dan penuh sukses! ✨ #InventoryAccuracy #ManagementTips #BusinessSuccess #TeknikLogistik

Read More

Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM): Membebaskan Mahasiswa dalam Pendidikan Tinggi

Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) adalah program inovatif Kemdikbudristek yang memberdayakan mahasiswa di pendidikan tinggi. MBKM memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk mengatur pembelajaran mereka, termasuk memilih mata kuliah, jadwal, dan metode pembelajaran yang sesuai dengan minat dan tujuan pribadi mereka. MBKM mengutamakan fleksibilitas, memungkinkan mahasiswa mengeksplorasi minat mereka dan menggabungkan berbagai program studi. Program ini juga mendorong penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) melalui platform digital dan sumber belajar online, yang memperluas akses pengetahuan dan meningkatkan keterampilan digital mahasiswa. Fokus MBKM juga termasuk pengembangan karakter dan keterampilan lunak mahasiswa melalui kegiatan di luar kelas seperti magang, kewirausahaan, dan proyek riset. Ini membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan interpersonal, kepemimpinan, kreativitas, dan inovasi yang relevan di dunia kerja yang dinamis. Implementasi MBKM membutuhkan kolaborasi antara Kemdikbudristek, perguruan tinggi, dosen, dan mahasiswa. Sinergi yang baik antara semua pihak diperlukan untuk mencapai kesuksesan MBKM dalam menciptakan lulusan yang mandiri, fleksibel, dan siap menghadapi tantangan masa depan di dunia kerja yang terus berubah. Dengan MBKM, pendidikan tinggi Indonesia diharapkan menghasilkan individu yang lebih berdaya, mempersiapkan mereka untuk masa depan yang cerah.

Read More

Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM): Peran Praktisi dalam Mengajar

Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) adalah inisiatif dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) yang bertujuan untuk mendorong perubahan paradigma dalam pendidikan tinggi di Indonesia. Program MBKM bertujuan untuk memberikan kebebasan kepada mahasiswa dalam memilih dan mengatur pembelajaran sesuai dengan minat, bakat, dan tujuan mereka. Dalam konteks MBKM, praktisi memiliki peran yang penting dalam mengajar dan membimbing mahasiswa. Praktisi adalah individu yang memiliki keahlian dan pengalaman di bidang tertentu, baik dalam industri maupun profesi yang terkait. Melibatkan praktisi dalam proses pengajaran di MBKM memiliki beberapa manfaat yang signifikan. Pertama, praktisi membawa perspektif praktis dan pengalaman langsung ke dalam pembelajaran. Mereka dapat berbagi pengalaman nyata dari dunia kerja yang tidak hanya memperkaya pemahaman mahasiswa, tetapi juga membantu mereka mengaitkan teori dengan aplikasi praktis dalam konteks nyata. Kedua, praktisi juga dapat memberikan wawasan terkini tentang perkembangan terbaru dalam industri dan tren yang sedang berlangsung. Hal ini membantu mahasiswa untuk tetap relevan dengan perkembangan terbaru di dunia kerja dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan yang ada di masa depan. Ketiga, melibatkan praktisi dalam mengajar juga membantu membangun jaringan dan hubungan yang kuat antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Mahasiswa dapat memperluas jaringan profesional mereka melalui interaksi dengan praktisi, sehingga memperoleh peluang kerja yang lebih baik setelah lulus. Selain itu, kehadiran praktisi dalam mengajar di MBKM juga memberikan inspirasi dan motivasi kepada mahasiswa. Melihat dan belajar langsung dari praktisi yang telah sukses dalam bidang mereka dapat memacu semangat dan ambisi mahasiswa untuk mencapai kesuksesan yang sama. Secara keseluruhan, melibatkan praktisi dalam mengajar di MBKM merupakan langkah yang positif dan relevan dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Keterlibatan praktisi membawa manfaat berupa wawasan praktis, perspektif industri yang aktual, pengembangan jaringan profesional, serta inspirasi dan motivasi bagi mahasiswa. Dengan demikian, MBKM dapat menjadi platform yang efektif untuk menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan dunia kerja yang terus berkembang.

Read More

Teknik Logistik ITTP Wujudkan Kunjungan Industri sebagai Upaya untuk Meningkatkan Relevansi Pendidikan dan Industri

Program Studi Teknik Logistik Institut Teknologi Telkom Purwokerto melakukan kegiatan kunjungan industri ke PT Agility International Cabang Semarang pada Selasa, 21 Juni 2022. PT Agility International merupakan perusahaan logistik dan rantai pasok global yang memiliki cabang di beberapa lokasi di seluruh dunia. Kunjungan industri dilakukan bertujuan untuk memperkenalkah mahasiswa teknik logistik dengan dunia kerja sehingga dapat mengetahui praktik dari pengetahuan dan pemahaman yang diperoleh selama proses pembelajaran, mengetahui proses lapangan terhadap bisnis logistik dan rantai pasok serta mengetahui kebutuhan terhadap sumber daya manusia di lingkungan industi atau bisnis. Kegiatan kunjungan industri dimulai dengan pengarahan dari PT Agility International yang membagi rombongan mahasiswa ke dalam dua tim. Kegiatan akan dibagi dua yaitu pengenalan mengenai PT Agility International dan ruang lingkup bisnis yang dijalani, serta visiting warehouse PT Agility yang kemudian dilakukan oleh masing-masing tim secara begilir. Pada pengenalan PT Agility International, mahasiswa dan juga dosen yang hadir sebagai pendamping diajak untuk  mengetahui sejarah dan perkembangan berdirinya perusahaan, proses bisnis yang dijalani, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi. Diskusi berlangsung sangat aktif karena peserta kunjungan industri sangat interaktif bertanya banyak hal terutama yang berhubungan dengan mata kuliah yang telah diampu seperti manajemen warehouse dan persediaan. Kegiatan dilanjutkan dengan visiting warehouse PT Agility International. Pada kegaitan ini peserta diajak berkeliling untuk mengetahui secara langsung proses penyimpanan barang di warehouse mulai dari loading sampai unloading barang untuk disampaikan ke customer. Peserta juga dijelaskan mengenai manajemen warehouse yaitu memastikan barang keluar dan masuk menggunakan barcode, pengaturan penyimpanan barang di rak dan perlakuan terhadap masing-masing barang yang sifatnya berbeda. Selama visiting peserta juga diperkenankan bertanya mengenai hal apa pun yang ingin diketahui. Kunjungan industri ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan mahasiswa mengenai proses bisnis supply chain dan warehouse dalam dunia professional sehingga dapat memiliki gambaran dunia kerja yang akan dihadapi. Mahasiswa juga dapat membuktikan bahwa pendidikan dari mata kuliah di teknik logistik yang diterima memiliki relevansi dengan dunia professional. Terlebih juga bisa mengetahui perbedaan dari materi yang dipelajari dan dunia kerja serta alasan kenapa perbedaan itu terjadi yang dapat disimpulkan karena proses bisnis setiap perusahaan yang unik. “Saya sangat senang sekali dengan adanya kunjungan industri yang diadakan program studi Teknik Logistik ITTP ini karena saya mendapatkan banyak pengetahuan baru mengenai dunia kerja dan juga menyaksikan secara langsung berbagai macam proses yang selama ini hanya mahasiswa ketahui dari materi, buku ataupun video pembelajaran seperti proses loading, quality control, material handling dan masih banyak lagi. Semoga kegiatan kunjungan industri ini dapat diadakan secara berkala dengan melibatkan perusahaan lainnya.” Ujar salah satu mahasiswa Teknik Logistik ITTP yang mengikuti kegiatan kunjungan industri ini. Semoga kegiatan kunjungan industri dan kegiatan lainnya yang memberikan pemahaman mengenai dunia professional dapat dilakukan secara rutin dan lebih baik lagi. Sehingga upaya relevansi pendidikan dan dunia professional dapat diwujudkan.

Read More

Teknik Logistik Institut Teknologi Telkom Purwokerto Berikan Penyuluhan Ekspor untuk Produk Dodol Durian Cahaya Bulan

Tim Dosen Program Studi Teknik Logistik Institut Teknologi Telkom Purwokerto melaksanakan kegiatan Pengabdian Masyarakat pada Rabu (15/06) bertempat di UMKM Cahaya Bulan Desa Cilongok Kabupaten Banyumas dengan tema Sosialisasi dan Penyuluhan Produk Ekspor. Kegiatan pengabdian masyarakat yang diikuti oleh seluruh anggota UMKM Cahaya Bulan sebanyak 6 orang beserta owner Prestiana Endah Wulandari bertujuan memberikan informasi terkait branding awareness untuk produk ekspor, indentifikasi produk ekspor, menentukan market pemasaran ekspor dan mekanisme UMKM agar bisa tembus ekspor sampai kepada persiapan dokumen yang dibutuhkan untuk persyaratan produk ekspor. Kegiatan dimulai dengan sambutan Kepala Program Studi Teknik Logistik ITTP oleh Nabila Noor Qisthani, S.T., M.T., ketua kegiatan pengabdian masyarakat Miftahol Arifin, S.T., M.T. dan Prestiana Endah Wulandari sebagai owner. Nabila Noor Qisthani, S.T., M.T. menjelaskan bahwa “Kegiatan pengabdian masyarakat ini selain bertujuan menunaikan tri darma perguruan tinggi, juga sebagai upaya untuk mendukung program pemerintah dengan meningkatkan UMKM ekspor. Karena selama ini masyarakat menganggap bahwa prosedur ekspor sangat sulit dan berbelit-belit, terlebih sama sekali tidak mengetahui apa saja yang pelu dipersiapkan dan dilakukan agar produk bisa menembus ekspor.” Kegiatan selanjutnya adalah penyampaian materi oleh masing-masing dosen yang terdiri dari Ratih Windu Arini, S.T., M.T.,  Nabila Noor Qisthani, S.T., M.T., Miftahol Arifin, S.T., M.T., Syarif Hidayatuloh, S.T., M.T. dan Yulinda Uswatun Kasanah, S.T., M.Sc. dengan materi berbeda terkait produk ekspor terutama terkait dengan persiapan dokumen ekspor mulai dari pengenalan HS code sebagai langkah dasar ekspor sampai kepada alur persiapan dokumen ekspor. Selain itu juga dilakukan diskusi serta tanya jawab bagi seluruh anggota Durian Cahaya Bulan terutama terkait rencana ekspor spesifik untuk produk dodol durian Cahaya Bulan dari banyaknya produk frozen dan olahan durian lainnya yang diproduksi. Tim Dosen beserta peserta penyuluhan dan sosialisasi produk ekspor melakukan observasi langsung ke ruang produksi dodol durian setelah kegiatan penyampaian materi dan diskusi selesai dilakukan, melihat proses produksi termasuk bahan-bahan yang digunakan hingga observasi tanah kosong yang direncanakan sebagai perluasan lantai produksi yang sudah ada jika dibutuhkan lantai produksi tambahan terkait dengan standar produksi produk ekspor. Setelah kegiatan penyampaian materi dan diskusi selesai dilakukan. Berdasarkan hasil observasi dapat diketahui bahwa masih terdapat beberapa kendala terkait standar proses produksi untuk produk ekspor yang perlu diperbaiki. Selanjutnya acara ditutup dengan berfoto dan makan bersama produk yang di produksi Durian Cahaya Bulan sehingga diharapkan dapat memberikan feed back dan masukan terhadap produk itu sendiri. Prestia selaku owner Durian Cahaya Bulan mengucapkan terima kasih dengan adanya kegiatan sosialisasi dan penyuluha produk ekspor yang dilakukan oleh Tim Dosen Teknik Logistik ITTP karena dapat memberikan pengetahuan baru dan dapat menambah semangat UMKM agar bisa meningkatkan usahanya bahkan menembus pasar ekspor.

Read More

GREEN SUPLY CHAIN

Author: Ichsanny Aprillia Sitorus Adanya pokok permasalahan terkait industri manufaktur di Kota Jakarta tahun lalu menjadi pokok perbincangan dan menjadi perhatian khusus. Hal tersebut dikarenakan beberapa faktor,seperti menurunnya Purchasing Managers’Index (PMI). Turunnya PMI September dibandingkan bulan sebelumnya karena industri yang tadinya melakukan ekspansi menjadi bersikap menunggu dan melihat lebih hati-hati.  Yang sangat mengkhawatirkan lagi,bahwa hal ini berpengaruh pada rencana-rencana produksi dan peningkatan utulitasnya,”kata Menteri Perindustrian Agus Gimiwang Kartasasmita,melalui keterangan resmi Jumat (2/10). Faktor kedua yakni, Menperin mengungkapkan,kebijakan PSBB yang ketat di DKI Jakarta serta perpanjangan PSBB di Jawa Barat dan Banten membuat kegiatan ekonomi masyarakat menjadi melambat. Padahal perpanjangan PSBB ini sekaligus masa transisi DKI Jakarta menuju bebas dari wabah Covid-19. Faktor ketiga yakni,laporan survei yang dirilis oleh IHS Markit,tindakan pembatasan kegiatan mengganggu aktivitas pabrik. Jadi,waktu pengiriman rata-rata diperpanjang selama empat bulan berturut-turut pada Septemer. Yang terakhir adalah, menyebutkan pembatasan aktivitas terkait Covid-19 juga membatasi kemampuan pemasok mengirimkan pasokan secara tepat waktu. Mengenai wabah covid-19 ini berdampak besar pada siklus perekonomian,menghambat komunikasi secara lansung,para pekerja harus mematuhi ptorokol kesehatan,para pelajar belajar secara during. Masalah  yang dihadapi negara saat ini,khususnya yang telah menerapkan PSBB untuk menangani covid-19 dan pada saat yangsama harus memprioritaskan protokol kesehatan agar memutuskan jaringan covid-19”.Green supply chain management memadukan antara managemen rantai pasok dan managemen ekonomi,sehingga perlu penanganan cepat agar kondisi kembali pulih. Menurut James A d an Mona J.Fitzsimmons,yang menyatakan bahwa Supply Chain Managemen adalah sebuah sistem pendekatan total untuk mengantarkan produk ke konsumen akhir dengan menggunakan teknologi informasi untuk mengkoordinasikan semua elemen supply chain dari mulai pemasok ke pengencer,lalu mencapai tingkat berikutnya yang merupakan keunggulan kompetitif yang tidak tersedia di sistem logistik tradisional. Manufaktur hijau adalah sebuah prosedur yang menggunakan pemasukan pada lingkunga yang rendah, efisiensi. Dengan demikian,bagian sektor maufaktur indonesia menghadapi kondisi pengoperasian yang menantang pada beberapa bulan kedepan. Apakah pemulihan yang sudah disusun akan berjalan dengan baik, untuk yang terutama ialah bagaiamana sebagian bergantung pada kemampuan negara mengendalikan wabah covid-19 ini. Dan berusaha menemukan jalan pintas dari faktor yang terlampir diatas,,karena melihat indonesia yang memiliki ukuran manufaktur yang jauh lebih besar dari negara-negara ASEAN lainnya.” Berdasarkan data Manufacturing Value Added(MVA) Source: C. Dr.Zaroni, “Head of consulting division supply chain indonesia,” artikel reverse logistics, 2017.

Read More

Pemanfaatan Blockchain dalam Dunia Logistik

Pemanfaatan Blockchain dalam Dunia Logistik Author: Yulinda Kehadiran Blockchain awalnya dianggap aneh dan tabu, namun secara perlahan-lahan sistem ini mulai diminati berbagai bidang. Semenjak awal meledaknya pemberitaan tentang Bitcoin, konsep Blockchain menggema ke mana-mana. Seakan jadi awal baru dari konsep Blockchain cukup menarik diterapkan ke berbagai bidang, bukan hanya sistem keuangan. Beberapa sektor lain seperti logistik, perdagangan, manufaktur, pelayanan publik sudah mulai mengadopsi teknologi blockchain di dalam bisnis prosesnya. Teknologi ini banyak digunakan untuk menjustifikasi apakah eksistensi usaha mereka masih relevan dalam persaingan pasar. Sistem blockchain memudahkan pencatatan transaksi, membuat transaksi lebih transparan, efisien sekaligus lebih aman. Salah satu sektor yang termasuk paling terbantu dengan kehadiran teknologi blokchain adalah sektor logistik. Banyak perusahaan raksasa global di sektor logistik, seperti Maersk & DHL telah mengadopsi teknologi blockchain. Blockchain adalah sebuah sistem penyimpanan data digital yang terdiri dari banyak server (multiserver). Pada teknologi blockchain, data yang dibuat oleh satu server dapat direplikasi dan diverifikasi oleh server yang lain. Oleh karenanya, blockchain sering diibaratkan sebagai buku kas induk bank yang memuat semua data transaksi nasabah. Secara sederhanana dalam industri logistik, cara kerja blockchain adalah memecah setiap proses/gerakan produk atau jasa menjadi unit blok, dan transaksi dalam setiap blok akan didokumentasikan setiap kali produk atau jasa berpindah tangan. Dengan mengaitkan blok bersama-sama, semua orang dapat melihat siapa yang terlibat dalam suatu proses dan dapat ditelusuri detail spesifiknya. Jejak digital dapat terekam secara permanen saat produk mulai bergerak di seluruh rantai pasok dari hulu hingga hilir. Tujuannya adalah untuk menciptakan satu versi yang real, menghubungkan informasi, menciptakan transparansi seputar semua pihak yang terlibat dalam rantai pasok, dan mengidentifikasi bagaimana mereka berpartisipasi dalam arus barang atau jasa. Teknologi ini tidak dimiliki atau dikontrol oleh hanya salah satu mitra dagang saja, tetapi sistem blockchain dapat digunakan oleh semua mitra. Di Indonesia, teknologi blockchain sebenarnya sudah diaplikasikan di luar mata uang kripto. Dalam dunia perbankan misalnya, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) telah menerapkan blockchain secara internal untuk mempercepat transaksi pembayaran dan mengurangi kompleksnya transaksi pada back office. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga sudah ada yang melirik blockchain, yakni PT Pos Indonesia. Perusahaan yang bergerak di bidang logistik ini mengembangkan Digiro.in, sebuah layanan giro yang mengadopsi teknologi blockchain. Selain dalam bidang-bidang yang sudah disebutkan di atas, teknologi blockchain juga telah diterapkan di bidang perpajakan. Di Indonesia, blockchain telah diaplikasikan oleh penyedia jasa aplikasi perpajakan bernama OnlinePajak. Seiring berjalannya waktu teknologi blockchain akan lebih powerfull jika disandingkan dengan Bigdata yang siap menghadapi transisi menuju era Industri 5.0. Sumber: G. Perboli, S. Musso and M. Rosano, “Blockchain in Logistics and Supply Chain: A Lean Approach for Designing Real-World Use Cases,” in IEEE Access, vol. 6, pp. 62018-62028, 2018, Nofer, M., Gomber, P., Hinz, O., & Schiereck, D. (2017). Blockchain. Business & Information Systems Engineering, 59(3), 183–187.

Read More

Jl. D.I Panjaitan No. 128 Purwokerto 53147, Jawa Tengah – Indonesia

Telp

WA

Email

Website Official

Website PMB

Negara

Fakultas Teknik Telekomunikasi dan Elektro (FTTE)

Fakultas Informatika (FIF)

Fakultas Rekayasa Industri dan Desain (FRID)

Copyright ©2024 All Rights Reserved By Telkom University

Secret Link